Tulisan ini adalah lanjutan dari artikel dengan judul “krisis keteladanan”, dimana isinya menjelaskan mengenai kondisi bangsa Indonesia yang sekarang sedang mengalami krisis, namun yang lebih para krisisnya adalah krisis keteladanan, dimana para public figure, kemudian pejabat Negara malah memberikan contoh perilaku yang buruk kepada rakyat bangsa ini. Tulisan ini pun hasil konklusi dari artikel yang ditulis oleh Prof. Dr Hamdi Muluk, guru besar psikologi politik Universitas Indonesia.
Krisis yang dialami oleh bangsa kita saat ini semakin berlarut dan tak kunjung usai, banyak hal yang kemudian dapat menjadi penyebab dari tak kunjung usainya masalah bangsa ini, namun salah satu yang dapat menjadi penyebab adalah ketiadaan pemimpin yang mampu memberikan kenyamanan kepada rakyat dan bangsanya. Pemimpin yang mampu memberikan teladan, bukan pemimpin yang sibuk dengan politik pencitraan.
Ada sebuah pernyataan yang menarik dari artikel ini, bahwa bangsa ini memerlukan pemimpin yang yang transformasional, tapi seorang pemimpin yang transformatonal tidak hanya cerdas, terampil punya initiating structure, consideration, melainkan juga harus kreatif, inovatif, punya visi kedepan, ideology, misi dan pemikiran yang strategis. Lalu jika melihat tipe yang ada diatas, rasanya sulit menemukan pemimpin yang mempunyai kualifikasi seperti itu, meskipun pasti ada, tapi hanya segelintir saja. Memang harus diakui juga apa yang ada diatas harus ada dalam diri seorang pemimpin, namun ada satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh para pemimpin.
Ada contoh figure yang paling nyata, yang dapat dijadikan panutan bagi para pemimpin bangsa ini, sesosok manusia sempurna yang memiliki visi kepemimpinan yang begitu luar biasa sehingga tidak hanya sahabat, musuhnya pun mengakui akan kepemimpinan Rasululllah. Ia bukan seorang guru besar, atau ahli dalam ilmu kepemimpinan, ia pun belum mengenal teori-teori kepemimpinan seperti kita saat ini, namun ia ternyata memiliki kualitas akhlak dan keteladanan yang begitu mengagumkan.
Pemimpin adalah seorang yang harus terjaga akhlak dan tingkah lakunya, karena tak ayal seluruh tindak tanduk nya akan menjadi prototype bagi umatnya.selain itu ia pun harus mempunyai integritas serta seorang yang amanah. Secara sederhana pemimpin kita harus mirip seperti imam shalat, bahwa keseluruhan geraknya adalah contoh buat para makmumnya. Maka kalau ia salah maka otomatis akan diganti oleh yang lain, begitu pun dengan kepemimpinan bangsa ini, bahwa pemimpin bangsa ini jangan sampai salah melangkah, atau berbuat yang menyalahi hokum, karena jika seperti itu maka tidak akan jauh rakyatnya pun akan ikut bertingkah laku seperti pemimpinannya.
Jelaslah sekarang kasus korupsi menjamur, jika pemimpinnya saja memberikan contoh berbuat korupsi, bagaimana mau disiplin jika pemimpinnya saja datang ke tempat kerja selalu terlambat, bagaimana akan mengeluarkan bangsa ini dari krisis multidimensi apabila pemimpin bangsa ini masih bertindak inkonsistensi.
Maka jelaslah bahwa bangsa ini tidak butuh pemimpin yang hebat dan pintar, apabila kehebatannya dipakai hanya di manfaatkan untuk berbuat dzolim. Bangsa ini hanya membutuhkan sosok pemimpin yang memberikan teladan bagi semua rakyat di negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar