Jumat, 13 Januari 2012

Negeri Para Orang Tua...

“Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku goncangkan dunia”, begitulah ungkapan bapak proklamator bangsa, ketika membakar semangat kaum-kaum pejuang negeri ini 66 tahun yang lalu. semangat itu lah yang sampai saat ini merasuki setiap jiwa para pemuda di bangsa ini. namun saat ini ungkapan itu hanya sekedar ungkapan saja, bangsa ini sekarang lupa bahwa dahulu pernah mempunyai para pemuda yang mampu menaklukan hegemoni belanda, hingga akhirnya belanda pun menyerah. namun hari ini ada sesuatu yang unik terjadi di bangsa kita, jika bangsa-bangsa lain di dunia sudah mulai mempercayakan kepemimpinan ini kepada kaum-kaum muda,namun bangsa ini justru masih nyaman dengan dipimpin oleh kaum tua, yang seharusnya sudah duduk manis di kursi goyangnya. ambil contoh negara Adidaya, Amerika Serikat, yang sudah mempercayakan kepemimpinannya kepada seorang pemuda bernama Barack Obama, atau negara yang saat ini sedang di rongrong oleh Amerika dan sekutunya rakyat bangsanya mengamanahkan kepemimpinannya kepada seorang Ahamadinejad, yang dengan lantang mampu membuat takut Amerika dan sekutunya. mari kita bandingkan dengan negeri ini yang masih mempercayakan kepemimpinannya pada kaum tua.

sebenarnya ini lah salah satu masalah bangsa ini, kita sepertinya masih enggan untuk memberikan kepercayaan pada kaum muda untuk tampil mengambil alih kemudi untuk mulai memperbaiki keadaan bangsa yang hampir mengalami kebangkrutan. kaum muda masih diaangap anak kemarin sore yang tidak mengetahui apapun, padahal jika dilihat mereka mempunyai kapasitas untuk memperbaiki keadaan hari ini. contoh yang paling nyata adalah, keadaan yang teradi di hampir semua partai politik yang ada di indonesia saat ini, sekarang sudah mulai mengemuka nama-nama yang akan diusung menjadi presiden di pemilu 2014 nanti, namun ternyata nama-nama yang mengemuka saat ini tidak jauh dari tokoh-tokoh tua yang 5 tahun lalu ikut bertarung dalam bursa calon presiden. hari ini nama-nama yang mengemuka sebenarnya orang-orang usang yang harus segera pensiun dan menikmati hari tuanya. ternyata masalahnya adalah kemauan dari partai politik untuk memunculkan calon-calon alternatif untuk memegang jabatan sebagai pimpinan negara. namun saat ini seakan-akan parpol tidak masih enggan untuk melakukan itu, partai politik masih percaya pada orang-orang tua namun hanya memberikan kemasan yang berbeda. packaging yang berbeda dan marketing yang beda pula, padahal isinya masih sama saja dan itu-itu saja. ini lah celakanya, bangsa ini masih terlena dengan janji-janji manis dari para orang tua, padahal mereka sudah terbukti kemampuannya. jika pun ada kaum muda yang mempunyai kapasitas, mereka akan di hegemoni oleh para orang tua dan akhirnya diam membisu. padahal jika sedikit saja mereka diberi kesempatan, mereka akan mampu memberikan perubahan bagi bangsa ini. ini lah yang harus mulai difikirkan oleh para pembesar partai politik di negeri ini, yaitu mulai memberikan ruang untuk berkreatifitas dan berkekspresi bagi para kaum mudanya, sehingga ketika tiba waktunya untuk memimpin maka saat itu pula dia siap dan tampil kehadapan dengan membawa segudang visi untuk merubah keadaan bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar