Senin, 30 April 2012

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Selang dua hari lagi, bangsa Indonesia akan kembali memperingati “Hari Pendidikan Nasional”. Setiap tahun rakyat Indonesia selalu memperingatinya, beragam cara dilakukan untuk memperingati hari spesial ini, namun sungguh sangat di sayangkan ternyata bangsa Indonesia terjebak dalam seremonial belaka, kita seolah telah lupa bahwa hakikat dari hari spesial ini bukan terletak pada seberapa khidmat Upacara yang dilakukan, atau seberapa besar acara yang di buat setiap lembaga pendidikan, tapi ini berbicara bagaimana spirit Hardiknas ini bisa terus terjaga hingga seluruh anak bangsa merasakan pendidikan yang berkeadilan.

Untuk apa kita melakukan upacara jika ternyata setiap tahunnya masih banyak anak bangsa yang terputus masa depannya karena gaji ayahnya tak cukup untuk ia bisa duduk belajar bersama teman-temannya, untuk apa kita membuat acara meriah jika pendidikan kita belum bisa memberikan ruang yang luas dan besar untuk anak bangsa bisa berkreasi dan berinovasi mengembangkan potensi diri.

Sudah terlalu bosan rakyat bangsa ini dengan janji- janji manis para pejabat pemerintah yang ternyata hanya duduk manis tapi tidak mau tau kondisi anak bangsa yang harus berjuang melawan maut untuk menggapai cita.

Jika seandainya pemerintah memang ternyata tidak serius untuk menepati janji kemerdekaan, biarlah kami pemuda Indonesia yang mengambil alih peran untuk menepati janji itu. Karena dengan segala apa yang kami punya, kami masih mampu untuk merubah dunia dengan apa yang kami miliki, semangat kami masih mampu merubah awan gelap negeri ini berganti dengan langit cerah berhiaskan pelangi tawa dari setiap anak bangsa.

Kita, Pemuda Indonesia, tak perlu lagi bertanya “apa kabar pendidikan Indonesia”? karena hal itu sudah selesai dan tak perlu lagi dibahas panjang lebar, karena toh pendidikan bangsa ini masih berada di kubangan yang sama, masih berada di lubang yang sama, kubangan dan lubang stagnasi.
Bangsa ini butuh pemuda yang tak hanya bisa bertanya tanpa aksi nyata, tapi bangsa ini menanti pemuda yang mau turun sampai akar rumput untuk berusaha menepati janji kemerdekaan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Semoga kelak kita tak lagi melihat anak dan orang tua yang menangis karena di tolak mentah-mentah oleh sekolah atau Perguruan Tinggi hanya karena uang yang mereka bawa tak sebanding dengan harga yang harus mereka bayar. Semoga kelak yang kita saksikan adalah tawa riang dan bahagia dari setiap anak bangsa karena telah mendapatkan apa yang dijanjikan kepada mereka.
SEMANGAT BERKONTRIBUSI, _Dari Pemuda Untuk Pendidikan Indonesia_

Refleksi Menjelang Hardiknas _02 Mei 2012_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar